welcome to my blog agustri handono gito lo......

Senin, 15 November 2010

PROPOSAL KONSELING

PROPOSAL

KORELASI PERLAKUAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SAMUDRA KULON KECAMATAN GUMELAR KABUPATEN BANYUMAS


A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pendidikan, semua stakeholder yang terkait dengan proses tersebut mempunyai peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Masing-masing peran tersebut harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga membentuk sustu sistem yang harmonis. Dari peran-peran yang ada, peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan (norma). Sebagaimana dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma.
Upaya peningkatan pendidikan berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh suatu bangsa. Tidak sedikit pakar dari berbagai cabang ilmu pengetahuan di dunia ini mempunyai pendapat demikian. Frederick Harbison (1961 dalam Todaro, 1999 : 455) yang menyatakan bahwa:
Sumber daya manusia merupakan modal dasar dari kekayaan suatu bangsa. Modal fisik dan sumber daya alam hanyalah faktor produksi yang pada dasarnya bersifat pasif. Manusia yang merupakan agen-agen aktif akan mengumpulkan modal, mengeksploitasikan sumber daya alam, membangun berbagai macam organisasi sosial, ekonomi dan politik, serta melaksanakan pembangunan nasional. Dengan demikian jika suatu negara tidak segera mengembangkan keahlian dan pengetahuan rakyatnya, maka Negara tersebut tidak akan dapat mengembangkan apa pun.

Pendapat di atas dapat dilihat kebenarannya dari kondisi penanganan pendidikan di berbagai Negara dengan kondisi kemajuan kehidupan sosial ekonominya. Negara yang terkenal melimpah dengan kekayaan sumber daya alam tetapi kurang memperhatikan pengembangan sumber daya manusia melalui sistem pendidikan yang dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia akan kalah tingkat kemakmurannya jika dibandingkan dengan Negara yang kurang beruntung dalam hal kekayaan sumber daya alam tetapi berhasil mengembangkan sistem pendidikan yang dapat berperan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya alam.
Pada umumnya manusia yang beradabsetidak-tidaknya memiliki common sense tentang pendidikan, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek keidupan dan penghidupan (Mikarsa, 2004: 2). Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio budaya di mana dia hidup (Ibid, 2).
Pendidikan merupakan fenomena manusia yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya. Manusia dituntut untuk mampu memperkembangkan dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat. Untuk itu manusia telah dilengkapi dengan berbagai potensi baik yang berkenaan dengan keindahan dan ketinggian derajad kemanusiaan maupun berkenaan dengan dimensi kemanusiaannya yang memungkinkan untuk memenuhi tuntutan kemanusiaannya.
Menurut Priyatno (1999, 25) pengembangan manusia seutuhnya hendaknya mencapai pribadi-pribadi yang pendiriannya matang, dengan kemampuan sosial yang menyejukan, kesusilaan yang tinggi, dan keimanan serta ketaqwaan yang dalam. Dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka.
Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam mengalokasikan waktu. Dalam hal ini jika pengaturan waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar dipadukan aktifitas lain dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah perlakuan guru bimbingan dan konseling diperlukan untuk mendampingi mereka.
Pelayanan guru bimbingan dan konseling hendaknya berjalan secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannnya dan mengatasi permasalahannya termasuk membimbing para siswa untuk berperilaku disiplin. Disinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi berbagai permasalahan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan tersebut mencakup permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Manfaat bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling cukup penting bagi seorang siswa untuk mengatasi berbagai permasalahan termasuk dalam mengatasi permasalahan pribadi siswa.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa.
2. Sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa terjadi.



C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa.
b. Untuk mengetahui sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa terjadi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
D. Tinjauan Teori
1. Kedisiplinan Belajar Siswa Dalam Proses Pendidikan
Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian siswa adalah pelajar atau anak (orang) yang melakukan aktifitas belajar ( Ibid: 849). Dengan demikian disiplin siswa adalah ketaatan (kepatuhan) dari siswa kepada aturan, tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Dari pengertian tersebut, kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.
Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980 dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.
Dalam Dictionary of Education dikemukakan bahwa pendidikan adalah (1) proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana dia hidup (2) proses sosial dimana sesorang diharapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.
G. Thomson (1957 dalam Mikarsa, 2004: 1.2) menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan-kebiasaan pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Sedangkan Crow and Crow (1960 dalam Mikarsa, 2004) menyatakan bahwa “harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur umum dalam pendidikan yaitu :
1. Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakekatnya adalah pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun warga-negara atau negara lainnya.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran, dan pelatihan.
3. Kegiatan tersebut harus diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal, informal, dan non-formal.
2. Perlakuan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Proses Pendidikan
Tilaar (1999 dalam Mikarsa 2004: 1.3) merumuskan hakekat pendidikan sebagai suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global. Agar pendidikan dapat berhasil sesuai dengan tujuan diperlukan berbagai sarana atau sumberdaya seperti bangunan sekolah, buku/materi pelajaran, guru, dan sarana pendukung lainnya. Berkaitan dengan guru, sebagaimana telah dikemukakan bahwa dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka. Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang luas untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannnya dan mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang diselenggarakan sekolah perlu diarahkan kesana. Disinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling.
Priyanto (1999, 30) menyatakan bahwa keberadaan pelayanan bimbingan dan penyuluhan berperan untuk :
1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan;
2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
Dalam Penjelasan PP Nomor 29 Tahun 1990 menyebutkan bahwa :
1. Bimbingan dalam rangka menemukan siswa dimaksudkan untuk membantu siswa mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
2. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan untuk membantu siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya, serta alam yang ada.
3. Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan mempersiapkan diri untuk langkah yang dipilihnya setelah tamat belajar pada sekolah menengah serta kariernya di masa depan.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah telah diterima dan menjadi suatu pekerjaan yang tugas dan ruang lingkupnya cukup penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Lebih jauh, mengingat bahwa sumber permasalahan anak-anak, remaja, dan pemuda sebagian besar berada di luar sekolah, dan lagi pula bahwa permasalahan yang dialami manusia tidak hanya terdapat disekolah, maka pelayanan bimbingan dan konseling perlu menjangkau daerah-daerah yang lebih luas di luar sekolah.
Anak-anak, para remaja, dan pemuda bahkan orang-orang dewasa dalam keluarga, dalam lembaga-lembaga kerja, dan dalam organisasi serta lembaga-lembaga kemasyarakatan pada umumnya mempunyai kemungkinan untuk menghadapi masalah dalam kehidupan dan dalam rangka mengupayakan pengembangan manusia seutuhnya. Sudah barang tentu upaya tersebut tidak terhindar dari berbagi sumber rintangan dan kegagalan sehingga penyelenggaraannya perlu dilakukan secara luas dan mendalam mencakup segenap segi kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat . Pengajaran di kelas-kelas saja tidak cukup memadai untuk menjawab tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang luas dan mendalam.

Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Pengertian konseling sering digunakan istilah penyuluhan, padahal istilah penyuluhan telah terlanjur digunakan secara luas di masyarakat untuk pengertian - pengertian yang tidak begitu relevan dengan makna konseling yang sebenarnya . Untuk tidak menimbulkan keracunan di antara istilah – istilah provesional dalam bidang bimbingan dan konseling, dan sekaligus untuk memurnikan pengertian konseling itu sendiri maka istilah yang hendaknya dipakai dalam pengembangan dan gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia adalah istilah konseling.
Konsepsi bimbingan dan konseling mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada awalnya istilah bimbingan berdiri dan tidak mengandung di dalamnya pengertian konseling. Bimbingan dan konseling dipakai secara bersamaan dan yang satu memuat yang lain. Perkembangan selanjutnya istilah konseling berdiri sendiri sekaligus memuat pengertian bimbingan.
Bimbingan dan konseling mempunyai tujuan umum untuk membantu individu untuk mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat, dan nilai-nilai serta terpecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh klin. Salah satu tujuan umum bimbingan dan koseling adalah membantu individu agar dapat mandiri dengan ciri mampu memahami dan menerima diri sendiri dan lingkunganya, membuat keputusan dan rencana yang realistis, mengarahkan diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan diri sendiri. Tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait pada arah perkembangan klin dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan-tujuan khusus Bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari tujuan umum yang dikaitkan dengan permasalahan klin baik yang menyangkut perkembangan maupun kehidupannya.
Sesuai dengan tuntutan keilmuan dan prosedur pelaksanaannya, bimbingan dan konseling diselenggarakan menurut berbagai azas, yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, ahli tangan, dan tut wuri handayani. Asas-asas tersebut perlu terlaksana dengan baik demi kelancaran penyelenggaraan serta tercapainya tujuan bimbingan dan konseling yang diharapkan.
Mohammad Surya dan Rahman Natawijaya dalam bukunya yang berjudul Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan (1992:160-161) menyatakan bahwa kegiatan bimbingan dan penyuluhan di sekolah dapat dikelompokan menjadi jenis layanan pengumpulan data, pemberian informasi, penempatan, penyuluhan, alih tangan, penilaian dan tindak lanjut.
Pengumpulan data adalah kegiatan dalam bentuk pengumpulan, pengolahan, dan penghimpunan berbagai informasi tentang siswa beserta latar belakangnya dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang obyektif terhadap siswa dalam membantu mencapai perkembangan yang optimal.
Pemberian informasi adalah kegiatan dalam bentuk pemberian informasi kepada dengan tujuan agar para siswa memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungan sebagai bantuan dalam membuat keputusan secara tepat.
Penempatan adalah kegiatan membantu para siswa agar memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh prestasi sesuai potensinya sehingga akan mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan segala kemampuan pribadinya.
Penyuluhan adalah kegiatan dalam bentuk layanan untuk menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik penyuluhan dan pemberian bantuan lainnya. Tujuan layanan ini adalah agar pada akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu untuk memecahkan sendiri.
Alih tangan adalah kegiatan layanan dalam bentuk pelimpahan kepada pihak yang lebih mampu dan berwenang apa bila masalahan yang ditangani itu di luar kemampuan dan kewenangan petugas pemberi bantuan terdahulu seperti ke dokter umum/spesialis untuk pemeriksaan kesehatan, ke psikolog untuk pemeriksaan kondisi psikologi, dan lain sebagainya.
Penilaian dan tindak lanjut adalah kegiatan layanan dalam bentuk penilaian keberhasilan usaha bimbingan yang telah diberikan yang juga dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan.
Dengan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut, sebenarnya jika dilakukan dengan baik sesuai dengan kondisi permasalahan siswa, keberhasilan guru bimbingan konseling sangat bermanfaat untuk mengantar siswa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Masalah-masalah tersebut sangat luas dan kompleks cakupannya termasuk ke masalah pribadi siswa. Dengan layanan penyuluhan sebagai contoh, merupakan kegiatan dalam bentuk layanan untuk menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik penyuluhan dan pemberian bantuan lainnya dengan tujuan agar pada akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu untuk memecahkan sendiri. Layanan ini diintegrasikan dengan layanan lainnya akan menghasilkan keterpaduan yang baik termasuk dalam mengatasi permasalahan pribadi siswa.
Menurut Nasution (1992) pelayanan bimbingan dan penyuluhan mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
a. Fungsi pencegahan
Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi ini layanan nyang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Hal tersebut dapat ditempuh melalui progam bimbingan yang sistematis sehingga hal – hal yang dapat menghambat seperti kesulitam belajar, kekurangan informasi, masalah social dan sebagainya dapat di hindari.
Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara lain :
1) Progam orientasi, yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk lebih mengenal sekolah sebagai lingkungannya yang baru. Dalam program ini dapat disampaikan berbagai informasi seperti: kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan social, tata tertib sekolah, informasi pekerjaan, dan sebagainya.
2) Program bimbingan karir, yang membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan lingkungan yang lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karier yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan.
b. Fungsi penyaluran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan, sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing, (seperti bakat, minat, kebutuhan, kecakapan, dan sebagainya).
Dalam hubungan ini bimbingan dan penyuluhan membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran, bimbingan dan penyuluhan mengenali masing-masing siswa secara perorangan , dan kemudian membantunya dalam penyaluran kea rah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.




Bentuk kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam:
1) memperoleh jurusan yang tepat;
2) menyusun program belajar;
3) perkembangan bakat dan minat;
4) perencanaan karier.
c. Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan penyuluhan berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan merupakan sasaran fungsi ini.
Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama, adalah bantuan kepada para siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua, adalah bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan siswa.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Teori
Bab ini memuat pembahasan pengertian Disiplin Siswa dan Peran Guru BK dikaitkan dengan Proses Pendidikan.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini membahas variabel penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi mengenai deskripsi dari obyek yang diteliti dan analisis data serta pembahasan.
Bab V : Penutup
Merupakan bab yang berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dan saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian.





F. Metode Penelitian
1.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang akan dibahas terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat atau terpengaruh (Y) . Variabel bebas (X) yaitu variabel perlakuan guru BK. Sedangkan variabel terpengaruh (Y) adalah kedisiplinan belajar siswa, variabel penelitian tersebut dioperasionalkan lagi dengan indikator variabel sebagai berikut :
a. perlakuan guru BK:
1) intensitas pelaksanaan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh guru BK;
2) kualitas baik/buruknya pelaksanaan fungsi-fungsi guru BK terhadap peserta didik;
b. kedisiplinan belajar siswa:
1) tingkat kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah.
2) tingkat keteraturan siswa dalam membagi waktu untuk belajar di sekolah, belajar di rumah, dan melakukan kegiatan lain secara teratur dan proporsional.
2. Penentuan Sampel
Sampel penelitian berupa para siswa kelas IV di SD Negeri 1 Samudra Kulon Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Dari siswa-siswa yang ada di lingkungan Kecamatan Gumelar tempat lokasi penelitian, penulis memilih SD Negeri 1 Samudra Kulon sebagai sampel/lokasi penelitian karena kemudahan akses penelitian dalam mengambil data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara langsung terhadap para responden terpilih yang terdiri dari siswa yang ada pada sekolah tersebut.
3.Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini secara umum adalah data primer dan data sekunder yang berupa data-data dalam proses pendidikan dan hasil pendidikan yang telah tersedia di lokasi penelitian.Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber data tetapi melalui media perantara. Dengan kata lain, data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari dokumen yang dalam hal ini adalah dokumen pendidikan di lokasi penelitian.





4. Metode Analisis
Metode analisis akan dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan data-data hasil penelitian untuk menghasilkan suatu kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan. Jika memungkinkan, analisis deskriptif tersebut dapat juga didukung dengan analisis kuantitatif dengan tabulasi data hasil penelitian yang dilakukan penulis.

PROPOSAL

PROPOSAL

KORELASI PERLAKUAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SAMUDRA KULON KECAMATAN GUMELAR KABUPATEN BANYUMAS


A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pendidikan, semua stakeholder yang terkait dengan proses tersebut mempunyai peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Masing-masing peran tersebut harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga membentuk sustu sistem yang harmonis. Dari peran-peran yang ada, peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan (norma). Sebagaimana dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma.
Upaya peningkatan pendidikan berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh suatu bangsa. Tidak sedikit pakar dari berbagai cabang ilmu pengetahuan di dunia ini mempunyai pendapat demikian. Frederick Harbison (1961 dalam Todaro, 1999 : 455) yang menyatakan bahwa:
Sumber daya manusia merupakan modal dasar dari kekayaan suatu bangsa. Modal fisik dan sumber daya alam hanyalah faktor produksi yang pada dasarnya bersifat pasif. Manusia yang merupakan agen-agen aktif akan mengumpulkan modal, mengeksploitasikan sumber daya alam, membangun berbagai macam organisasi sosial, ekonomi dan politik, serta melaksanakan pembangunan nasional. Dengan demikian jika suatu negara tidak segera mengembangkan keahlian dan pengetahuan rakyatnya, maka Negara tersebut tidak akan dapat mengembangkan apa pun.

Pendapat di atas dapat dilihat kebenarannya dari kondisi penanganan pendidikan di berbagai Negara dengan kondisi kemajuan kehidupan sosial ekonominya. Negara yang terkenal melimpah dengan kekayaan sumber daya alam tetapi kurang memperhatikan pengembangan sumber daya manusia melalui sistem pendidikan yang dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia akan kalah tingkat kemakmurannya jika dibandingkan dengan Negara yang kurang beruntung dalam hal kekayaan sumber daya alam tetapi berhasil mengembangkan sistem pendidikan yang dapat berperan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya alam.
Pada umumnya manusia yang beradabsetidak-tidaknya memiliki common sense tentang pendidikan, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek keidupan dan penghidupan (Mikarsa, 2004: 2). Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio budaya di mana dia hidup (Ibid, 2).
Pendidikan merupakan fenomena manusia yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya. Manusia dituntut untuk mampu memperkembangkan dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat. Untuk itu manusia telah dilengkapi dengan berbagai potensi baik yang berkenaan dengan keindahan dan ketinggian derajad kemanusiaan maupun berkenaan dengan dimensi kemanusiaannya yang memungkinkan untuk memenuhi tuntutan kemanusiaannya.
Menurut Priyatno (1999, 25) pengembangan manusia seutuhnya hendaknya mencapai pribadi-pribadi yang pendiriannya matang, dengan kemampuan sosial yang menyejukan, kesusilaan yang tinggi, dan keimanan serta ketaqwaan yang dalam. Dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka.
Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam mengalokasikan waktu. Dalam hal ini jika pengaturan waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar dipadukan aktifitas lain dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah perlakuan guru bimbingan dan konseling diperlukan untuk mendampingi mereka.
Pelayanan guru bimbingan dan konseling hendaknya berjalan secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannnya dan mengatasi permasalahannya termasuk membimbing para siswa untuk berperilaku disiplin. Disinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi berbagai permasalahan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan tersebut mencakup permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Manfaat bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling cukup penting bagi seorang siswa untuk mengatasi berbagai permasalahan termasuk dalam mengatasi permasalahan pribadi siswa.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa.
2. Sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa terjadi.



C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa.
b. Untuk mengetahui sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa terjadi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
D. Tinjauan Teori
1. Kedisiplinan Belajar Siswa Dalam Proses Pendidikan
Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian siswa adalah pelajar atau anak (orang) yang melakukan aktifitas belajar ( Ibid: 849). Dengan demikian disiplin siswa adalah ketaatan (kepatuhan) dari siswa kepada aturan, tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Dari pengertian tersebut, kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.
Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980 dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.
Dalam Dictionary of Education dikemukakan bahwa pendidikan adalah (1) proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana dia hidup (2) proses sosial dimana sesorang diharapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.
G. Thomson (1957 dalam Mikarsa, 2004: 1.2) menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan-kebiasaan pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Sedangkan Crow and Crow (1960 dalam Mikarsa, 2004) menyatakan bahwa “harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur umum dalam pendidikan yaitu :
1. Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakekatnya adalah pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun warga-negara atau negara lainnya.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran, dan pelatihan.
3. Kegiatan tersebut harus diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal, informal, dan non-formal.
2. Perlakuan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Proses Pendidikan
Tilaar (1999 dalam Mikarsa 2004: 1.3) merumuskan hakekat pendidikan sebagai suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global. Agar pendidikan dapat berhasil sesuai dengan tujuan diperlukan berbagai sarana atau sumberdaya seperti bangunan sekolah, buku/materi pelajaran, guru, dan sarana pendukung lainnya. Berkaitan dengan guru, sebagaimana telah dikemukakan bahwa dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka. Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang luas untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannnya dan mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang diselenggarakan sekolah perlu diarahkan kesana. Disinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling.
Priyanto (1999, 30) menyatakan bahwa keberadaan pelayanan bimbingan dan penyuluhan berperan untuk :
1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan;
2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
Dalam Penjelasan PP Nomor 29 Tahun 1990 menyebutkan bahwa :
1. Bimbingan dalam rangka menemukan siswa dimaksudkan untuk membantu siswa mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
2. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan untuk membantu siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya, serta alam yang ada.
3. Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan mempersiapkan diri untuk langkah yang dipilihnya setelah tamat belajar pada sekolah menengah serta kariernya di masa depan.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah telah diterima dan menjadi suatu pekerjaan yang tugas dan ruang lingkupnya cukup penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Lebih jauh, mengingat bahwa sumber permasalahan anak-anak, remaja, dan pemuda sebagian besar berada di luar sekolah, dan lagi pula bahwa permasalahan yang dialami manusia tidak hanya terdapat disekolah, maka pelayanan bimbingan dan konseling perlu menjangkau daerah-daerah yang lebih luas di luar sekolah.
Anak-anak, para remaja, dan pemuda bahkan orang-orang dewasa dalam keluarga, dalam lembaga-lembaga kerja, dan dalam organisasi serta lembaga-lembaga kemasyarakatan pada umumnya mempunyai kemungkinan untuk menghadapi masalah dalam kehidupan dan dalam rangka mengupayakan pengembangan manusia seutuhnya. Sudah barang tentu upaya tersebut tidak terhindar dari berbagi sumber rintangan dan kegagalan sehingga penyelenggaraannya perlu dilakukan secara luas dan mendalam mencakup segenap segi kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat . Pengajaran di kelas-kelas saja tidak cukup memadai untuk menjawab tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang luas dan mendalam.

Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Pengertian konseling sering digunakan istilah penyuluhan, padahal istilah penyuluhan telah terlanjur digunakan secara luas di masyarakat untuk pengertian - pengertian yang tidak begitu relevan dengan makna konseling yang sebenarnya . Untuk tidak menimbulkan keracunan di antara istilah – istilah provesional dalam bidang bimbingan dan konseling, dan sekaligus untuk memurnikan pengertian konseling itu sendiri maka istilah yang hendaknya dipakai dalam pengembangan dan gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia adalah istilah konseling.
Konsepsi bimbingan dan konseling mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada awalnya istilah bimbingan berdiri dan tidak mengandung di dalamnya pengertian konseling. Bimbingan dan konseling dipakai secara bersamaan dan yang satu memuat yang lain. Perkembangan selanjutnya istilah konseling berdiri sendiri sekaligus memuat pengertian bimbingan.
Bimbingan dan konseling mempunyai tujuan umum untuk membantu individu untuk mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat, dan nilai-nilai serta terpecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh klin. Salah satu tujuan umum bimbingan dan koseling adalah membantu individu agar dapat mandiri dengan ciri mampu memahami dan menerima diri sendiri dan lingkunganya, membuat keputusan dan rencana yang realistis, mengarahkan diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan diri sendiri. Tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait pada arah perkembangan klin dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan-tujuan khusus Bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari tujuan umum yang dikaitkan dengan permasalahan klin baik yang menyangkut perkembangan maupun kehidupannya.
Sesuai dengan tuntutan keilmuan dan prosedur pelaksanaannya, bimbingan dan konseling diselenggarakan menurut berbagai azas, yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, ahli tangan, dan tut wuri handayani. Asas-asas tersebut perlu terlaksana dengan baik demi kelancaran penyelenggaraan serta tercapainya tujuan bimbingan dan konseling yang diharapkan.
Mohammad Surya dan Rahman Natawijaya dalam bukunya yang berjudul Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan (1992:160-161) menyatakan bahwa kegiatan bimbingan dan penyuluhan di sekolah dapat dikelompokan menjadi jenis layanan pengumpulan data, pemberian informasi, penempatan, penyuluhan, alih tangan, penilaian dan tindak lanjut.
Pengumpulan data adalah kegiatan dalam bentuk pengumpulan, pengolahan, dan penghimpunan berbagai informasi tentang siswa beserta latar belakangnya dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang obyektif terhadap siswa dalam membantu mencapai perkembangan yang optimal.
Pemberian informasi adalah kegiatan dalam bentuk pemberian informasi kepada dengan tujuan agar para siswa memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungan sebagai bantuan dalam membuat keputusan secara tepat.
Penempatan adalah kegiatan membantu para siswa agar memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh prestasi sesuai potensinya sehingga akan mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan segala kemampuan pribadinya.
Penyuluhan adalah kegiatan dalam bentuk layanan untuk menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik penyuluhan dan pemberian bantuan lainnya. Tujuan layanan ini adalah agar pada akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu untuk memecahkan sendiri.
Alih tangan adalah kegiatan layanan dalam bentuk pelimpahan kepada pihak yang lebih mampu dan berwenang apa bila masalahan yang ditangani itu di luar kemampuan dan kewenangan petugas pemberi bantuan terdahulu seperti ke dokter umum/spesialis untuk pemeriksaan kesehatan, ke psikolog untuk pemeriksaan kondisi psikologi, dan lain sebagainya.
Penilaian dan tindak lanjut adalah kegiatan layanan dalam bentuk penilaian keberhasilan usaha bimbingan yang telah diberikan yang juga dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan.
Dengan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut, sebenarnya jika dilakukan dengan baik sesuai dengan kondisi permasalahan siswa, keberhasilan guru bimbingan konseling sangat bermanfaat untuk mengantar siswa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Masalah-masalah tersebut sangat luas dan kompleks cakupannya termasuk ke masalah pribadi siswa. Dengan layanan penyuluhan sebagai contoh, merupakan kegiatan dalam bentuk layanan untuk menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik penyuluhan dan pemberian bantuan lainnya dengan tujuan agar pada akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu untuk memecahkan sendiri. Layanan ini diintegrasikan dengan layanan lainnya akan menghasilkan keterpaduan yang baik termasuk dalam mengatasi permasalahan pribadi siswa.
Menurut Nasution (1992) pelayanan bimbingan dan penyuluhan mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
a. Fungsi pencegahan
Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi ini layanan nyang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Hal tersebut dapat ditempuh melalui progam bimbingan yang sistematis sehingga hal – hal yang dapat menghambat seperti kesulitam belajar, kekurangan informasi, masalah social dan sebagainya dapat di hindari.
Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara lain :
1) Progam orientasi, yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk lebih mengenal sekolah sebagai lingkungannya yang baru. Dalam program ini dapat disampaikan berbagai informasi seperti: kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan social, tata tertib sekolah, informasi pekerjaan, dan sebagainya.
2) Program bimbingan karir, yang membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan lingkungan yang lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karier yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan.
b. Fungsi penyaluran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan, sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing, (seperti bakat, minat, kebutuhan, kecakapan, dan sebagainya).
Dalam hubungan ini bimbingan dan penyuluhan membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran, bimbingan dan penyuluhan mengenali masing-masing siswa secara perorangan , dan kemudian membantunya dalam penyaluran kea rah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.




Bentuk kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam:
1) memperoleh jurusan yang tepat;
2) menyusun program belajar;
3) perkembangan bakat dan minat;
4) perencanaan karier.
c. Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan penyuluhan berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan merupakan sasaran fungsi ini.
Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama, adalah bantuan kepada para siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua, adalah bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan siswa.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Teori
Bab ini memuat pembahasan pengertian Disiplin Siswa dan Peran Guru BK dikaitkan dengan Proses Pendidikan.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini membahas variabel penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi mengenai deskripsi dari obyek yang diteliti dan analisis data serta pembahasan.
Bab V : Penutup
Merupakan bab yang berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dan saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian.





F. Metode Penelitian
1.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang akan dibahas terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat atau terpengaruh (Y) . Variabel bebas (X) yaitu variabel perlakuan guru BK. Sedangkan variabel terpengaruh (Y) adalah kedisiplinan belajar siswa, variabel penelitian tersebut dioperasionalkan lagi dengan indikator variabel sebagai berikut :
a. perlakuan guru BK:
1) intensitas pelaksanaan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh guru BK;
2) kualitas baik/buruknya pelaksanaan fungsi-fungsi guru BK terhadap peserta didik;
b. kedisiplinan belajar siswa:
1) tingkat kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah.
2) tingkat keteraturan siswa dalam membagi waktu untuk belajar di sekolah, belajar di rumah, dan melakukan kegiatan lain secara teratur dan proporsional.
2. Penentuan Sampel
Sampel penelitian berupa para siswa kelas IV di SD Negeri 1 Samudra Kulon Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Dari siswa-siswa yang ada di lingkungan Kecamatan Gumelar tempat lokasi penelitian, penulis memilih SD Negeri 1 Samudra Kulon sebagai sampel/lokasi penelitian karena kemudahan akses penelitian dalam mengambil data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara langsung terhadap para responden terpilih yang terdiri dari siswa yang ada pada sekolah tersebut.
3.Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini secara umum adalah data primer dan data sekunder yang berupa data-data dalam proses pendidikan dan hasil pendidikan yang telah tersedia di lokasi penelitian.Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber data tetapi melalui media perantara. Dengan kata lain, data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari dokumen yang dalam hal ini adalah dokumen pendidikan di lokasi penelitian.





4. Metode Analisis
Metode analisis akan dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan data-data hasil penelitian untuk menghasilkan suatu kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan. Jika memungkinkan, analisis deskriptif tersebut dapat juga didukung dengan analisis kuantitatif dengan tabulasi data hasil penelitian yang dilakukan penulis.

Senin, 02 November 2009

INTERNET

jawaban no 1 dari quis online.

jawab :
Blog itu semacam situs tetapi bukan situs, penyedia layananya adalah situs situs tertentu seperti blogspot, wordpress. Awalnya blog diciptakan sebagai media semacam buku harian, dimana kita menuliskan moment moment penting kita disana, tetapi seiring perkembangan zaman blog dipakai orang sebagai media pertukaran pengetahuan, promosi, pertemanan, bahkan bisnis online yang sering kita kenal dengan istilah internet marketing.
agar blog kita sering dikunjungi orang kita bisa melakukan hal hal berikut :
1. Mengakrabkan blog dengan situs pencari (google dkk)
2. Sesering mungkin membuka blog dari komputer yg berbeda
3. Membuat postingan-postingan menarik di blog yang
kemungkinan banyak dibutuhkan orang
4. Mempercatik tampilan blog dengan gadget2 dan layout yg
keren
5. Mendaftarkan blog ke situs2 tertentu
6. Menambah daftar teman di situs petemanan spt frienster,
facebook dll
7. Mempromosikan sendiri ke teman teman

b. Virus Komputer dan Cara Penyebarannya
jawab
Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain.Langkah-langkah Pencegahan Virus
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengubati. Amalan ini haruslah menjadi keutamaan pengguna komputer. Antara langkah-langkah awal ialah ;
1. Jangan menggunakan disket atau sebarang storan yang tidak diketahui puncanya.
Disket yang tidak diketahui tersebut mungkin telah tercemar dengan virus. Amalan write-protect disket hendaklah dilakukan selalu bagi mempastikan virus tidak dapat menulis dirinya kedalam disket tersebut.
2. Jangan sesekali menggunakan perisian cetak rompak (pirated copy)
Perisian cetak rompak lazimnya ialah perangkap penulis virus. Perisian sebenar yang telah dimodifikasi dengan memasukkan virus ini lazimnya dijual dengan harga yang amat murah.
3. Jangan membuka emel yang mempunyai attachment
Teknologi internet telah dipergunakan sepenuhnya oleh penulis virus. Virus kini mampu disebarkan melalui pembacaan emel yang telah tercemar. Kebanyakan emel ini akan mengandungi fail attachment. Kadang-kala ia tetap mengandungi virus walaupun dihantar oleh orang yang anda kenali.
Pastikan anda menelefon kenalan anda, bagi mempastikan adakah beliau benar-benar telah menghantar emel yang mengandungi fail attachment kepada anda.
Antara virus yang menggunakan teknologi ini ialah ;
Anna Kournikova, Sircam, Code Red, Nimda dan ILoveYou.
4. Gunakan Perisian Anti-Virus.
Perisian anti-virus ialah perisian utiliti untuk mengesan dan memusnahkan virus. Terdapat perisian ini yang boleh didapati secara percuma di Internet antaranya ;
c. Meta Tag
jawab
Meta Tag adalah informasi yang dimasukkan kedalam area “head” dalam suatu halaman website, dimana informasi dalam area head ini tidak terlihat oleh browser pada saat kita melihat halaman website tersebut, tetapi area head ini menjadi sangat penting jika dihubungkan dengan mesin pencari / search engine, karena informasi Meta Tag ini akan ditampilkan dalam mesin pencari / search engine.
d. Meta Tag Robots
jawab
Meta tag robots menentukan kita untuk melakukan dua opsi yaitu follow dan no follow. Follow berarti mengizinkan spider search engine mengindex semua link halaman blog, sedangkan no follow sebaliknya.
f. SEO
jawab
SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization, suatu teknik agar website yang kita buat mudah ditemukan melalui search engine seperti Google

DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
1.1 Sejarah Internet
1.2 Istilah-istilah Internet
1.3 Koneksi Internet
2. Membuka Internet
2.1 Mengenal Elemen Jendela Internet explorer
2.2 Membuka Situs/Website
3. Search Engine
4. E-mail
4.1 Mendaftar E-mail
4.2 Membuka E-mail
4.3 Mengirim E-Mail
4.4 Menambahkan Alamat
4.5 Merubah Account
4.6 Keluar dari E-mail
1. Pendahuluan
Dewasa ini dunia komputer dan informasi berkembang sangat pesat, terlebih lagi denganadanya Internet. Internet merupakan jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringankomputer di seluruh dunia yang memungkinkan orang yang terkoneksi bertukar informasi,berkomunikasi, serta berbagi sumber daya komputer. Selain menyediakan media-mediaonlinedi bidang-bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, bisnis dan sebagainya, denganInternet orang dapat berkomunikasi dengan cepat dengan memanfaatkan antara lain fasilitas email.Para produsen komputer, terutama mikroprosesor, berlomba-lomba untuk menemukankomputer yang canggih, dan umumnya komputer-komputer tersebut dikembangkan untukmemenuhi kebutuhan akaninformasi, terutama informasi melalui Internet. Internet itu pulalah
yang membuat dunia informasi berkembang dengan sangat pesat mencengangkan. Beberapa
tahun yang lalu, informasi umumnya hanya diperoleh melalui media massa baik yang bersifatcetak, seperti surat kabar, buku, maupun elektronik, seperti televisi dan radio. Media-media informasi tersebut memiliki beberapa kekurangan, antara lain hanya dapat memberi informasisaja, tetapi tidak dapat “mencarikan” informasi yang kita butuhkan, juga memilikiketerbatasan waktu karena dibatasi oleh waktu terbit maupun waktu tayang. Dengan Internet,kita dapat mencari hampir semua informasi yang kita butuhkan dan tidak terbatas oleh waktu,karena internet “dibuka” 24 jam sehari. Modul ini akan memberikan pengetahuan dasar praktis
tentang internet browsing, e-mail.
1.1 Sejarah Internet
Mungkin agak sulit dipercaya bahwa cikal bakal Internet sesungguhnya diawali dari Unisovyet,ketika pada tahun 1957 mereka meluncurkan sebuah satelit bernama Sputnik. PeluncuranSputnik ini dirasakan sebagai “ancaman” oleh musuh besar mereka, yaitu Amerika Serikat.Presiden Dwight D. Eisenhower menyatakan perlunya membangun sebuah teknologi yangmembuat AS tetap sebagai negara superior. Kemudian dibentuklah sebuah badan yang disebut Advanced Research Projects Agency (ARPA). ARPA bernaung di bawah Departemen PertahananAmerika Serikat atau Department of Defense (DoD).Pada tahun 1969, DoD memberi tugas kepada ARPA untuk membangun sebuah mata rantai
komunikasi antara DoD dengan militer yang tidak dapat disabot oleh musuh mereka. Jaringan
komunikasi yang diciptakan ini disebut ARPAnet. Pada awalnya, ARPAnet hanya menghubungkan
empat buah situs saja, yaitu :
· Stanford Research Institute (SRI)
· University of California at Santa Barbara (UCSB)
· University of California at Los Angeles (UCLA)
· University of Utah
Pada tahun 1970, penelitian yang dilakukan di Stanford University menghasilkan sebuahprotokol yang disebut TCP/IP. Protokol TCP/IP inilah yang berkembang terus hingga sekarangdan menjadi protokol standar dalam Internet.
1.2 Istilah-istilah Internet
Istilah
WWW World Wide Web merupakan suatu bentuk layanan Internet yang
menggunakan konsep hypertext antar dokumen yang berkaitan, yang di
dalamnya terdapat halaman web (web page).
Untuk mengakses wwwdigunakan protokol http (HyperText Transfer Protocol)
Protocol Sejumlah aturan yang menentukan bagaimana dua komputer atau lebih
saling berkomunikasiHomepage Tampilan awal (halaman utama) suatu website yang memuat informasisingkat tentang apa isi dari website tersebutSitus Suatu alamat didalam sebuah webBrowser Software yang digunakan untuk surfing atau browsing Internet, sepertiInternet Explorer, Opera, Netscape dllISP Internet Service Provider, penyedia jasa layanan Internet, seperti
Indosatnet, Wasantara, Meganet dll, Download Menyalin/mengambil file atau objek dari Internet ke komputer
E-mail Electronic Mail, suatu layanan/fasilitas yang disediakan untuk saling
berkirim surat lewat internet Search Engine Mesin pencari, suatu layanan/fasilitas untuk melakukan pencarian di
Internet.Mailing List Suatu forum/kelompok diskusi di Internet yang dapat saling bertukar.
informasi
Ekstensi Address
com Commerce, komersial
co Company, perusahaan
org Organization, organisasi
gov;go Government, pemerintah
ac Academic, akademik
edu Education, pendidikan
mil Military, militer
id Indonesia
us United State, Amerika
au Australia
it Italia
1.3 Koneksi Internet
Untuk melakukan koneksi ke Internet kita memerlukan modem dan line telepon. Berikut adalah
langkah-langkah untuk melakukan koneksi ke Internet menggunakan layanan Telkomnet@Instan.
Windows XP
1. Klik kanan My Network Places di desktop
2. Pilih Properties, akan tampil window Network Connection
3. Klik Create a New Connection
4. Tampil jendela New Connection Wizard Kemudian klik Next, sehingga tampil jendela
wizard berikutnya
5. Pilih Connect to The Internet, kemudian klik Next
6. Pada Wizard berikutnya pilih Set up my connection manually, kemudian klik Next
6. Kemudian pilih Connect using a dial-up modem, klik Next
8. Pada jendela wizard berikutnya isi ISP name, misalnya telkom. Kemudian klik Next
9. Isikan nomor telkomnet@instan, yaitu 080989999, lalu Next
10. Pada jendela wizard berikutnya Anda diminta memilih apakah koneksi Internet hanya untukAnda saja atau dapat juga digunakan orang lain. Agar orang lain bisa koneksi ke Internetmaka pilih Anyone’s use. Bila hanya Anda saja pilih My use only. Kemudian klik Next
11. Isikan Username dengan telkomnet@instan, passwordnya telkom, confirm password
telkom, lalu next
12. Pada jendela berikutnya, tandai add a shortcut to this connection to my desktop, lalu klik
Finish
2. Membuka Internet
Untuk membuka Internet kita harus menggunakan browser, salah satunya adalah Internet
Explorer.
1. Klik Start > All Programs > Internet Explorer
2. Setelah itu akan tampil jendela Internet Explorer.
2.1 Mengenal Elemen Jendela Internet Explorer
Pada jendela Internet Explorer terdapat Menu bar dan toolbar. Berikut adalah tools-tools yangbiasa digunakan pada Internet Explorer.Untuk membuka situs/website, ikuti langkah-langkah seperti membuka browser InternetExplorer, yaitu klik Start > All Programs > Internet ExplorerSetelah jendela Internet Explorer terbuka, ketikkan alamat situs/website pada address bar,misalnya www.yahoo.com
Semua icon/teks yang mengubah kursor panah menjadi bentuk seperti tangan berarti
“clickable” atau dapat diklik untuk menampilkan halaman baru atau informasi lebih lanjut.
3. Search Engine
Fasilitas Search Engine atau mesin pencari ini dapat digunakan manakala kita tidak tahu alamatyang akan dituju atau kita ingin mencari informasi sebanyak mungkin dari sesuatu hal. Search Engine adalah suatu fasilitas yang dapat menghubungkan kita dengan website yang akan kita cari.
Contoh Search Engine : http://www.google.com , http://www.google.co.id ,
http://www.yahoo.com
Untuk mencari informasi yang diinginkan, kita harus menuliskan kata kunci (keyword)
search box, misalnya krisis ekonomi, kemudian tekan enter atau search. Sebelumnya Anda dapat memilih terlebih dahulu, mencari situs/web atau mencari di halaman Indonesia. Setelah itu akan tampil Kita dapat membuka setiap judul yang mempunyai link(clickable), yang sesuai dengan pencarian yang kita lakukan.
4. E-mail
E-mail merupakan suatu layanan/fasilitas yang disediakan untuk saling berkirim surat lewat internet. Banyak sekali situs yang memberikan layanan e-mail, dari yang gratis hingga yang bayar. Sebelum membuat e-mail, yang harus kita pertimbangkan adalah :
1. Situs yang memberikan e-mail gratis yang menyediakan layanan terbaik untuk user
(pengguna).
2. Situs yang menyediakan mailbox (daya tampung pesan) yang besar, space (ruang)
attachment (lampiran) yang luas dan yang paling penting menyediakan layanan mail client server antara lain POP3 dan SMTP.
Contoh situs yang kita gunakan untuk membuat e-mail adalah www.yahoo.com, karena yahoo kini menyediakan space mailbox hingga 1GB.
4.1 Mendaftar E-mail
Langkah-langkah membuat e-mail di www.yahoo.com :
1. Buka situs yahoo (www.yahoo.com), akan muncul halaman pertama situs yahoo.
2. Klik icon Mail (gambar surat) yang terdapat pada kanan atas halaman.
3. Akan tampil halaman sign up, klik sign up untuk mendaftar.
4. Setelah itu Anda akan diminta untuk mengisi form registrasi. Isikan data Anda padaform yang diminta. Pada box prefered content, Anda dapat memilih yahoo US (fasilitas lebih lengkap), yahoo Indonesia dan lainnya sesuai keinginan Anda. Bila Anda memilih yahoo US maka halaman yahoo Anda akan berbahasa Inggris dan ID Anda akan berekstensi ....@yahoo.com. Tetapi bila Anda memilih yahoo Indonesia maka halaman yahoo Anda akan berbahasa Indonesia dan ID Anda akan berekstensi ....@yahoo.co.id .
Pada bagian verifikasi pendaftaran, Anda diminta memasukkan kode yang ditunjukkan pada kotak yang berada dibawahnya. Sebelum Anda mengklik Saya Setuju perhatikan hal-hal dibawah ini.
Yang perlu diperhatikan saat pendaftaran :
1. ID Anda jangan sama dengan ID orang lain yang telah terdaftar di yahoo.
2. Jangan membuat sandi/password mirip dengan nama Anda.
3. Anda harus mengingat sandi/password Anda dengan baik, huruf besar atau huruf kecil
sangat berpengaruh (case sensitive).
4. Masukkan kode verifikasi pendaftaran dengan benar. Bila yang ditampilkan huruf kecil,
maka ketikkan huruf kecil, begitu juga sebaliknya
5. Setelah semua diisi, klik Saya Setuju.
Bila semua isian benar maka pendaftaran Anda akan berhasil dan akan tampil halaman seperti
di bawah ini. Yahoo akan memberi konfirmasi ID yahoo Anda yang sudah Anda daftarkan. ID inilah yang harus Anda ingat sebagai alamat e-mail Anda.
4.2 Membuka E-mail
Setelah berhasil membuat e-mail, berarti kita telah mempunyai satu mailbox (kotak surat) yang
berfungsi sebagai tempat tampungan e-mail kita. Untuk membuka e-mail, ikuti langkah-langkah
berikut ini :
1. Buka situs www.yahoo.com
2. Klik icon Mail (gambar surat) yang terdapat pada kanan atas halaman.
3. Isikan ID yahoo Anda yang telah Anda daftarkan dan sandi/password.
Keterangan :
· Check Mail/Cek Surat, melihat e-mail (surat) yang masuk.
· Inbox/Kotak Masuk, berisikan e-mail (surat) yang masuk/diterima.
· Draft/Draf, berisikan e-mail (surat) yang telah kita buat namun belum kita kirim.
· Sent/Terkirim, berisi e-mail (surat) yang telah terkirim.
· Bulk, berisi surat (e-mail) yang bukan dari kontak kita (orang tak dikenal) atau e-mail
yang bisa berupa virus dsb.
· Trash/Sampah, berisi e-mail yang tidak berguna lagi.
Untuk membaca e-mail, klik inbox/kotak masuk, lalu klik topiknya.
4.3 Mengirim E-mail
Untuk mengirim e-mail, langkah-langkahnya adalah :
1. Klik Compose/Tulis yang terdapat pada bagian kiri atas. Kemudian akan tampil
halaman penulisan e-mail.
Keterangan :
· To/Kepada, tempat menuliskan alamat e-mail tujuan.
· Cc, alamat e-mail kedua (tembusan, optional)
· Bcc, alamat e-mail ketiga (arsip, optional)
· Subject/Topik, topik e-mail (optional)
· Insert Addresses/Masukkan Alamat, untuk mengambil alamat e-mail rekan Anda yang
telah tersimpan sehingga Anda tidak perlu mengetikkannya lagi. Dalam mengirim e-mail, kita juga dapat melampirkan file, baik berupa teks, gambar dsb. Untuk
melampirkan file Anda tinggal mengklik Attachment/Lampirkan File. Kemudian cari lokasi tempat file Anda tersimpan dengan mengklik browse. Setelah itu klik Lampirkan File.
2. Setelah semua diisi, klik Send/Kirim untuk mengirim e-mail.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
3. Bila tidak terdapat kesalahan pada alamat maka akan ada laporan e-mail Anda berhasil dikirim, seperti gambar di bawah ini.
4.4 Menambahkan Alamat
Untuk menambahkan alamat e-mail rekan Anda :
1. Klik Addresses/Alamat pada kiri atas
2. Klik Tambah Kontak/Add Contact
3. Isi semua field yang perlu kemudian Klik Save atau Save and Add Another/Simpan
atau Simpan dan Tambahkan yang lain.
4.5 Merubah Account
Bila Anda ingin merubah Account Anda baik password atau profile, maka yang harus Anda
lakukan :
1. Klik My Account/Akunku yang terdapat pada bagian atas halaman.
2. Masukkan Password Anda lalu klik Lanjutkan/Sign In
3. Silakan klik apa yang hendak dirubah, apakah Sandi/Password atau informasi lainnya.
4.6 Keluar dari E-mail
Banyak orang yang apabila telah selesai mengirim/membuka e-mail, langsung saja mengklik tombol Close, itu merupakan suatu kesalahan, karena apabila ada orang lain yang memakaikomputer itu dan membuka e-mail di yahoo juga, maka jendela e-mail Anda akan langsung terbuka. Dengan demikian semua e-mail Anda dapat terbaca olehnya. Untuk keluar dari e-mail,
Anda harus sign out terlebih dahulu dengan mengklik Sign out/Keluar yang terdapat di atas.Lalu klik Keluar Sepenuhnya.
Saran
Agar para pengguna internet mampu melaksanakan tanggung jawab dan menggunakan dengan tepat dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
Penutup
Kiranya berguna badi teman teman yang membacanya

Sekilas sejarah komputer

Sejarah

Disiplin Ilmu Komputer sudah muncul sejak era tahun 1940, seiring dengan berpadunya teori algoritma dan logika matematika, serta ditemukannya komputer elektronik dengan kemampuan penyimpanan program. Adalah Alan Turing dan Kurt Godel, yang pada tahun 1930-an berhasil memadukan algoritma, logika, dan penghitungan matematika serta merealisasikannya dalam sebuah alat atau rule system. Prinsip algoritma yang digunakan adalah dari Ada Lovelace, yang dikembangkan 60 tahun sebelumnya.

Penemu algoritma sendiri yang tercatat dalam sejarah awal adalah dari seorang yang bernama Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al Khwarizmi. Al Khwarizmi adalah seorang ahli matematika dari Uzbekistan yang hidup di masa tahun 770-840 masehi. Di literatur barat ia lebih terkenal dengan sebutan Algorizm. Kata algoritma sendiri berasal dari sebutannya ini. Sedangkan komputer analog diciptakan oleh Vannevar Bush pada tahun 1920, dan disusul dengan komputer elektronik yang dikembangkan oleh Howard Aiken dan Konrad Zuse tahun 1930.

Kemudian John Von Neumann mendemonstrasikan salah satu karya fenomenalnya pada tahun 1945, yaitu sebuah arsitektur komputer yang disebut "von Neumann machine", dimana program disimpan di memori. Arsitektur komputer inilah yang kemudian digunakan oleh komputer modern sampai sekarang.

Tahun 1960 adalah babak baru dimulainya formalisasi Ilmu Komputer. Jurusan Ilmu Komputer pada universitas-universitas mulai marak dibangun. Disiplin ilmu baru ini kemudian terkenal dengan sebutan Ilmu Komputer (Computer Science), Teknik Komputer (Computer Engineering), Komputing (Computing), atau Informatika (Informatics).
Definisi

Seiring dengan perkembangan Ilmu Komputer, dewasa ini banyak sekali peneliti yang mencoba membuat kajian dan melakukan pendefinisian terhadap Ilmu Komputer. Bagaimanapun juga, dasar Ilmu Komputer adalah matematika dan engineering (teknik). Matematika menyumbangkan metode analisa, dan engineering menyumbangkan metode desain pada bidang ini.

CSAB [3] (Computing Sciences Accreditation Board, http://www.csab.org) membuat definisi menarik tentang Ilmu Komputer:

Ilmu Komputer adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan komputer dan komputasi. Di dalamnya terdapat teoritika, eksperimen, dan pendesainan komponen, serta termasuk didalamnya hal-hal yang berhubungan dengan:

1. Teori-teori untuk memahami komputer device, program, dan sistem
2. Eksperimen untuk pengembangan dan pengetesan konsep
3. Metodologi desain, algoritma, dan tool untuk merealisasikannya
4. Metode analisa untuk melakukan pembuktian bahwa realisasi sudah sesuai dengan requirement yang diminta

Beberapa definisi lain yang lebih abstrak adalah:

Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang representasi pengatahuan (knowledge representation) dan implementasinya.

ataupun definisi

Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang abstraksi dan bagaimana mengendalikan kekompleksan.

Denning mendefinisikan Ilmu Komputer dalam makalahnya yang cukup terkenal tentang disiplin ilmu komputer [1]. Makalah ini adalah laporan akhir dari proyek dan task force tentang the Core of Computer Science yang dibentuk oleh dua society ilmiah terbesar bidang komputer, yaitu ACM [4] (http://acm.org) dan IEEE Computer Society [5] (http://computer.org).

Ilmu Komputer adalah studi sistematik tentang proses algoritmik yang mengjelaskan dan mentrasformasikan informasi: baik itu berhubungan dengan teori-teori, analisa, desain, efisiensi, implementasi, ataupun aplikasi-aplikasi yang ada padanya. Pertanyaan mendasar berhubungan dengan Ilmu Komputer adalah, "Apa yang bisa diotomatisasikan secara efisien".

Kita bisa simpulkan dari persamaan pemakaian terminologi dan hakekat makna dalam definisi yang digunakan para peneliti diatas, bahwa:

Ilmu Komputer adalah ilmu pengetahuan yang berisi tentang teori, metodologi, desain dan implementasi, berhubungan dengan komputasi, komputer, dan algoritmanya dalam perspektif perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware).

Persepsi Yang Salah Tentang Ilmu Komputer

Beberapa persepsi yang salah kaprah tentang Ilmu Komputer bisa kita rangkumkan seperti dibawah:

*Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang komputer. Ilmu Komputer bukanlah ilmu yang hanya mempelajari tentang komputer, seperti juga ilmu astronomi yang bukan ilmu tentang teleskop, atau ilmu biologi adalah juga bukan ilmu yang hanya mempelajari tentang mikroskop. Komputer, teleskop dan mikroskop adalah alat dari ilmu, dan bukan ilmu itu sendiri.
*Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menulis program komputer.
*Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang pengunaan aplikasi-aplikasi komputer.

Referensi

1.Peter Denning, et al., "Computing as a Discipline," Communications of ACM, 32, 1 (January), 9-23, 1989.
2.Peter Denning, "Computer Science: the Discipline," In Encyclopedia of Computer Science (A. Ralston and D. Hemmendinger, Eds), 1999.
3.Computing Sciences Accreditation Board, http://www.csab.org
4.Association for Computing Machinary (ACM), http://acm.org
5.IEEE Computer Society (IEEE CS), http://computer.org

kutipan dari

Penulis: Romi Satria Wahono
- Bahasa: Indonesia
- Format file: HTML
- Publisher: IlmuKomputer.Com
- Tahun terbit: April 2003

Minggu, 25 Oktober 2009

Karakteristik anak etam

Dalam pertumbuhan anak, sangat tergantung dari didikanya sejak dari kandungan Ibunya, sampai ia beranjak memasuki sekolah, dan juga orang tua perlu memperhatikan masalah intern dan external anak dan harus kita perhatikan dan jangan sampai kita sebagai orang tua menghilangkan rasa kasih sayang kepada anak yang akan  merusak karakteristik anak. untuk selengkapnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
download makalah ini untuk di baca baca,,,,,,


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Doocu.Com - Free PDF upload and share